Sabtu, 19 Maret 2011

LITTLE RED RIDING HOOD

LITTLE RED RIDING HOOD

Once upon a time, there was a little girl who lived in a village near the forest.  Whenever she went out, the little girl wore a red riding cloak, so everyone in the village called her Little Red Riding Hood.
One morning, Little Red Riding Hood asked her mother if she could go to visit her grandmother as it had been awhile since they'd seen each other.
"That's a good idea," her mother said.  So they packed a nice basket for Little Red Riding Hood to take to her grandmother.
When the basket was ready, the little girl put on her red cloak and kissed her mother goodbye.
"Remember, go straight to Grandma's house," her mother cautioned.  "Don't dawdle along the way and please don't talk to strangers!  The woods are dangerous."
"Don't worry, mommy," said Little Red Riding Hood, "I'll be careful."
But when Little Red Riding Hood noticed some lovely flowers in the woods, she forgot her promise to her mother.  She picked a few, watched the butterflies flit about for awhile, listened to the frogs croaking and then picked a few more.  
Little Red Riding Hood was enjoying the warm summer day so much, that she didn't notice a dark shadow approaching out of the forest behind her...
Suddenly, the wolf appeared beside her.
"What are you doing out here, little girl?" the wolf asked in a voice as friendly as he could muster.
"I'm on my way to see my Grandma who lives through the forest, near the brook,"  Little Red Riding Hood replied.
Then she realized how late she was and quickly excused herself, rushing down the path to her Grandma's house.  
The wolf, in the meantime, took a shortcut...
The wolf, a little out of breath from running, arrived at Grandma's and knocked lightly at the door.
"Oh thank goodness dear!  Come in, come in!  I was worried sick that something had happened to you in the forest," said Grandma thinking that the knock was her granddaughter.
The wolf let himself in.  Poor Granny did not have time to say another word, before the wolf gobbled her up!
The wolf let out a satisfied burp, and then poked through Granny's wardrobe to find a nightgown that he liked.  He added a frilly sleeping cap, and for good measure, dabbed some of Granny's perfume behind his pointy ears.
A few minutes later, Red Riding Hood knocked on the door.  The wolf jumped into bed and pulled the covers over his nose.  "Who is it?" he called in a cackly voice.
"It's me, Little Red Riding Hood."
"Oh how lovely!  Do come in, my dear," croaked the wolf.
When Little Red Riding Hood entered the little cottage, she could scarcely recognize her Grandmother.
"Grandmother!  Your voice sounds so odd.  Is something the matter?" she asked.
"Oh, I just have touch of a cold," squeaked the wolf adding a cough at the end to prove the point.
"But Grandmother!  What big ears you have," said Little Red Riding Hood as she edged closer to the bed.
"The better to hear you with, my dear," replied the wolf.
"But Grandmother!  What big eyes you have," said Little Red Riding Hood.
"The better to see you with, my dear," replied the wolf.
"But Grandmother!  What big teeth you have," said Little Red Riding Hood her voice quivering slightly.
"The better to eat you with, my dear," roared the wolf and he leapt out of the bed and began to chase the little girl.
Almost too late, Little Red Riding Hood realized that the person in the bed was not her Grandmother, but a hungry wolf.
She ran across the room and through the door, shouting, "Help!  Wolf!" as loudly as she could.
A woodsman who was chopping logs nearby heard her cry and ran towards the cottage as fast as he could.
He grabbed the wolf and made him spit out the poor Grandmother who was a bit frazzled by the whole experience, but still in one piece.
"Oh Grandma, I was so scared!"  sobbed Little Red Riding Hood, "I'll never speak to strangers or dawdle in the forest again."
"There, there, child.  You've learned an important lesson.  Thank goodness you shouted loud enough for this kind woodsman to hear you!"
The woodsman knocked out the wolf and carried him deep into the forest where he wouldn't bother people any longer.
Little Red Riding Hood and her Grandmother had a nice lunch and a long chat.

Jumat, 18 Maret 2011

tutorial membuat antivirus

Notes :
- Penulis TIDAK bertanggung jawab atas penggunaan maupun penyalahgunaan dari artikel ini.
- Tujuan dibuat artikel HANYA untuk BAHAN PEMBELAJARAN saja.
- Penggunaan nama, merek, atau logo hanya sebagai CONTOH dan REFERENSI saja, TIDAK ada maksud mempromosikan pihak tertentu.
- Penulis mohon maaf apabila seluruh/sebagian dari isi artikel ini sudah tersirat dalam
artikel sejenis lainnya.
  • Pengantar
Sekarang kehadiran para virus maker (-selanjutnya disingkat jadi VM saja) lokal telah membuat gerah para user komputer tanah air. Bisa dibayangkan bila dari sekian banyak virus lokal tidak satu-dua yang menghancurkan data (terutama bagi file office; word, excel, dll…). Bagi para vendor Anti Virus (-selanjutnya disingkat menjadi AV saja) fenomena ini adalah lahan bisnis untuk produk mereka. Sebut saja NORMAN, yang kini men-support perusahaan konsultan virus lokal (-VAKSIN.COM), Symantec, McAffe, NOD32, dan sebagainya. Dengan menawarkan update definisi software AV tercepat, engine scanner paling sensitif, dan lain-lain merupakan kiat untuk memancing para korban virus membeli dan menggunakan software AV mereka.
Bagi penulis sendiri hal ini memang agak memberatkan mengingat update file definisi atau engine AV tsb haruslah melalui koneksi internet. Lalu bagaimana yang tidak mempunyai akses sama sekali? Konsekuensinya ialah tertinggal dalam hal pengenalan varian virus baru yang pada ujung-ujungnya membuat AV yang sudah terinstall bagai ‘Macan Ompong’.
Kalau kita membuat AV sendiri bagaimana? dengan database definisi yang bisa diupdate oleh kita bahkan dapat saling tukar dengan teman? Bisa saja, dengan syarat mau mempelajari sedikit teknik pemograman :D.
Pertama kita harus mengerti bagaimana cara kerja sebuah AV sederhana, pada dasarnya sebuah software AV mempunyai komponen-komponen :
1.Engine scanner, ini merupakan komponen utama AV dalam mengenali sebuah pattern virus. Engine ini dapat dikelompokkan menjadi statis dan dinamis. Statis dalam hal ini dapat disebut menjadi spesifik terhadap pattern tertentu dari sebuah file virus. Checksum merupakan salah satu contoh dari engine statis ini. Dinamis dalam artian dia mengenali perilaku ‘umum’ sebuah virus. Heuristic menjadi salah satu contohnya.
2.Database definition, menjadi sebuah referensi dari sebuah pattern file virus. Engine statis sangat bergantung kepada komponen ini.
3.Decompress atau unpacking engine, khusus untuk pengecekan file-file yang terkompresi (*.rar, *.zip, dll) atau kompresi atau packing untuk file PE seperti UPX, MeW , dll.
Tidak jarang hasil dari pengecekan terhadap file suspect virus menghasilkan false-positive bahkan false-negative (- false-positive berarti file yang bersih dianggap thread oleh AV, dan false-negative berarti file yang 100% thread akan dianggap bersih). Semua itu dapat diakibatkan oleh ketidak-sempurnaan dari engine scanner itu sendiri. Misal pada contoh kasus Engine String scanner (-Engine scanner yang menyeleksi string-string dari file text-based), bila diterapkan rule 3 out of 5 (- bila AV menemukan 3 dari daftar 5 string kategori malicious) maka AV akan memberikan bahwa file terindikasi sebuah thread yang positif. Padahal file tsb nyatanya tidak menimbulkan efek berbahaya bila dijalankan atau dieksekusi. Kesalahan scanning macam ini lazim ditemukan untuk file-file *.VBS, *.HTML, dll. Untuk penggunaan engine checksum sangat banyak ditemui di beberapa software AV lokal. Checksum yang lazim digunakan diantaranya CRC16, CRC32, MD5, dll. Dikarenakan mudah untuk diimplementasikan. Engine ini sendiri bukannya tanpa cacat, Checksum bekerja dengan memproses byte demi byte dari sebuah file dengan sebuah algoritma tertenu (- tergantung dari jenis checksum yang digunakan) sehingga menghasilkan sebuah format tertentu dari file tsb. Contoh checksum menggunakan CRC32 dan MD5 :
* calCrc = CRC32(file_name_and_path)
* calMD5 = MD5(file_name_and_path)
Maka isi dari string calCrc adalah 7AF9E376, sedangkan untuk MD5nya adalah 529CA8050A00180790CF88B63468826A. Perlu diketahui bila virus menerapkan rutin yang mengubah byte tertentu dari badan virus tsb setiap kali maka penggunaan engine checksum ini akan kurang optimal karena bila 1 byte berubah dari file maka checksum juga akan berubah.
Mari kita belajar membuat sebuah AV sederhana, yang diperlukan :
1. Software Visual Basic 6.0
2. Sedikit pemahaman akan pemograman Visual Basic 6.0
3. Sampel file bersih atau virus (- opsional)
  • First

Sekarang kita akan belajar membuat sebuah rutin sederhana untuk :
- Memilih file yang akan dicek
- Membuka file tersebut dalam mode binary
- Memproses byte demi byte untuk menghasilkan Checksum
Buka MS-Visual Basic 6.0 anda, lalu buatlah sebuah class module dan Form dengan menambahkan sebuah objek Textbox, CommonDialog dan Command Button. (Objek CommonDialog dapat ditambahkan dengan memilih Project -> COmponent atau Ctrl-T dan memilih Microsoft Common Dialog Control 6.0). Ketikkan kode berikut pada class module (kita beri nama class module tsb clsCrc) :
================= START HERE ====================
Private crcTable(0 To 255) As Long ‘crc32
Public Function CRC32(ByRef bArrayIn() As Byte, ByVal lLen As Long, Optional ByVal lcrc As Long = 0) As Long
‘bArrayIn adalah array byte dari file yang dibaca, lLen adalah ukuran atau size file
Dim lCurPos As Long ‘Current position untuk iterasi proses array bArrayIn
Dim lTemp As Long ‘variabel temp hasil perhitungan
If lLen = 0 Then Exit Function ‘keluar fungsi apabila ukuran file = 0
lTemp = lcrc Xor &HFFFFFFFF
For lCurPos = 0 To lLen
lTemp = (((lTemp And &HFFFFFF00) &H100) And &HFFFFFF) Xor (crcTable((lTemp And 255) Xor bArrayIn(lCurPos)))
Next lCurPos
CRC32 = lTemp Xor &HFFFFFFFF
End Function
Private Function BuildTable() As Boolean
Dim i As Long, x As Long, crc As Long
Const Limit = &HEDB88320
For i = 0 To 255
crc = i
For x = 0 To 7
If crc And 1 Then
crc = (((crc And &HFFFFFFFE) 2) And &H7FFFFFFF) Xor Limit
Else
crc = ((crc And &HFFFFFFFE) 2) And &H7FFFFFFF
End If
Next x
crcTable(i) = crc
Next i
End Function
Private Sub Class_Initialize()
BuildTable
End Sub
================= END HERE ====================
Lalu ketikkan kode berikut dalam event Command1_Click :
================= START HERE ====================
Dim namaFileBuka As String, HasilCrc As String
Dim CCrc As New clsCrc ‘bikin objek baru dari class ClsCrc
Dim calCrc As Long
Dim tmp() As Byte ‘array buat file yang dibaca
Private Sub Command1_Click()
CommonDialog1.CancelError = True ‘error bila user mengklik cancel pada CommonDialog
CommonDialog1.DialogTitle = “Baca File” ‘Caption commondialog
On Error GoTo erorhandle ‘label error handle
CommonDialog1.ShowOpen
namafilbuka = CommonDialog1.FileName
Open namafilbuka For Binary Access Read As #1 ‘buka file yang dipilih dengan akses baca pada mode binary
ReDim tmp(LOF(1)) As Byte ‘deklarasi ulang untuk array
Get #1, , tmp()
Close #1
calCrc = UBound(tmp) ‘mengambil ukuran file dari array
calCrc = CCrc.CRC32(tmp, calCrc) ‘hitung CRC
HasilCrc = Hex(calCrc) ‘diubah ke format hexadesimal, karena hasil perhitungan dari class CRC masih berupa numeric
Text1.Text = HasilCrc ‘tampilkan hasilnya
Exit Sub
erorhandle:
If Err.Number <> 32755 Then MsgBox Err.Description ‘error number 32755 dalah bila user mengklik tombol cancel pada saat memilih file
================= END HERE ====================
Coba anda jalankan program diatas dengan memencet tombol F5, lalu klik Command1 untuk memilih dan membuka file. Maka program akan menampilkan CRC32nya.
  • Second

Kode diatas dapat kita buat menjadi sebuah rutin pengecekan file suspect virus dengan antara membandingkan hasil CRC32nya dan database CRC kita sendiri. Algoritmanya adalah :
- Memilih file yang akan dicek
- Membuka file tersebut dalam mode binary
- Memproses byte demi byte untuk menghasilkan Checksum
- Buka file database
- Ambil isi file baris demi baris
- Samakan Checksum hasil perhitungan dengan checksum dari file
Format file database dapat kita tentukan sendiri, misal :
- FluBurung.A=ABCDEFGH
- Diary.A=12345678
Dimana FluBurung.A adalah nama virus dan ABCDEFGH dalah Crc32nya. Jika kita mempunyai format file seperti diatas, maka kita perlu membaca file secara sekuensial per baris serta memisahkan antara nama virus dan Crc32nya. Dalam hal ini yang menjadi pemisah adalah karakter ‘=’.
Buat 1 module baru (- diberi nama module1) lalu isi dengan kode :
================= START HERE ====================
Public namaVirus As String, CrcVirus As String ‘deklarasi variabel global untuk nama dan CRC virus
Public pathExe as String ‘deklarasi variabel penyimpan lokasi file EXE AV kita
Public Function cariDatabase(Crc As String, namaFileDB As String) As Boolean
Dim lineStr As String, tmp() As String ‘variabel penampung untuk isi file
Open namaFileDB For Input As #1 ‘buka file dengan mode input
Do
Line Input #1, lineStr
tmp = Split(lineStr, “=”) ‘pisahkan isi file bedasarkan pemisah karakter ‘=’
namaVirus = tmp(0) ‘masukkan namavirus ke variabel dari array
CrcVirus = tmp(1) ‘masukkan Crcvirus ke variabel dari array
If CrcVirus = Crc Then ‘bila CRC perhitungan cocok/match dengan database
cariDatabase = True ‘kembalikan nilai TRUE
Exit Do ‘keluar dari perulangan
End If
Loop Until EOF(1)
Close #1
End Function
================= END HERE ====================
Lalu tambahkan 1 objek baru kedalam Form, yaitu Command button2. lalu ketikkan listing kode berikut kedalam event Command2_Click :
================= START HERE ====================
If Len(App.Path) <= 3 Then ‘bila direktori kita adalah root direktori
pathEXE = App.Path
Else
pathEXE = App.Path & “”
End If
CommonDialog1.CancelError = True ‘error bila user mengklik cancel pada CommonDialog
CommonDialog1.DialogTitle = “Baca File” ‘Caption commondialog
On Error GoTo erorhandle ‘label error handle
CommonDialog1.ShowOpen
namafilbuka = CommonDialog1.FileName
Open namafilbuka For Binary Access Read As #1 ‘buka file yang dipilih dengan akses baca pada mode binary
ReDim tmp(LOF(1)) As Byte ‘deklarasi ulang untuk array
Get #1, , tmp()
Close #1
calCrc = UBound(tmp) ‘mengambil ukuran file dari array
calCrc = CCrc.CRC32(tmp, calCrc) ‘hitung CRC
HasilCrc = Hex(calCrc) ‘diubah ke format hexadesimal, karena hasil perhitungan dari class CRC masih berupa numeric
If cariDatabase(HasilCrc, pathEXE & “DB.txt”) Then ‘bila fungsi bernilai TRUE
MsgBox “Virus ditemukan : ” & namaVirus ‘tampilkan message Box
End If
Exit Sub
erorhandle:
If Err.Number <> 32755 Then MsgBox Err.Description ‘error number 32755 dalah bila user mengklik tombol cancel pada saat memilih file
================= END HERE ====================
Fitur AV sederhana ini dapat ditambahkan dengan fitur process scanner, akses registry, real-time protection (RTP) dan lain lain. Untuk process scanner pada dasarnya adalah teknik enumerasi seluruh proses yang sedang berjalan pada Sistem Operasi, lalu mencari letak atau lokasi file dan melakukan proses scanning. Fitur akses registry memungkinkan kita untuk mengedit secara langsung registry windows apabila akses terhadap registry (-Regedit) diblok oleh virus. Sedangkan fitur RTP memungkinkan AV kita berjalan secara simultan dengan windows explorer untuk mengscan direktori atau file yang sedang kita browse atau lihat. Untuk ketiga fitur lanjutan ini akan dibahas pada artikel selanjutnya.
  • Kesimpulan
Tidak harus membeli software AV yang mahal untuk menjaga komputer kita dari ancaman virus, kita bisa membuatnya sendiri dengan fitur-fitur yang tak kalah bagusnya. Memang terdapat ketidaksempurnaan dalam AV buatan sendiri ini, tetapi setidaknya dapat dijadikan pencegah dari infeksi virus komputer yang semakin merajalela. Software AV sederhana ini dilengkapi oleh engine scanner statis dan database definisi. Tidak tertutup kemungkinan software AV ini ditingkatkan lebih advanced dalam hal engine scannernya.